Jumat, 05 Februari 2010

Apakah Fosil Itu ?

. Jumat, 05 Februari 2010
0 komentar


Penyelidikan ilmiah terhadap fosil itu demikian pentingnya sehingga ia merupakan bantuan yang besar sekali peranannya terhadap manusia. Orang bisa mengungkap tentang masa lampaunya dan tentang binatang - binatang yang pernah hidup di ataspermukaan bumi ini berjuta-juta tahun yang lampau. Penyelidikan semacam ini telah berkembang demikian rupa sehingga merupakan satu cabang ilmu yang tersendiri pula, yang disebut "paleontologi".

Fosil bukanlah seperti yang diduga oleh kebanyakan orang, bahwa mereka merupakan sisa peninggalan mahluk hidup yang terkubur berabad-abad lamanya di masa lampau. Pada hakekatnya ada terdapat tiga macam fosil. Jenis yang pertama ialah merupakan bagian tubuh dari organisme asli, yang telah bertahan diri dari proses pembusukan sepanjang zaman. Itulah sebabnya kita temukan fosil semacam ini masih dalam bentuknya yang asli. Tetapi fosil dapat juga kita temukan dalam bentuk lain, yakni hanya sekadar berupa bentuk tubuh mahluk itu yang telah cacad atau lumer, karena bentuk tubuh binatang atau tanaman itu mengalami perubahan pada saat tergeser tempatnya. Ada pula fosil yang hanya terdiri dari bekas-bekas atau jejak yang pernah ditinggalkan oleh binatang-binatang tatkala mereka bergerak atau lewat di atas lumpur yang empuk atau lapisan tanah liat.

Bila fosil yang kita temukan itu berupa bagian batang tubuh yang asli dari organisme itu, maka yang kita temukan itu biasanya hanyalah bagian yang kerasnya saja seperti kulit kerangnya atau tulang kerangkanya. Hanya bagian-bagian seperti  inilah yang bisa bertahan lama terhadap hempasan bagian-bagian seperti  inilah yang bisa bertahan lama terhadap hempasan kehancuran atau pembusukan. Walaupun demikian dalam beberapa hal bisa kejadian bahwa binatang yang bertubuh paling lunak sekalipun seperti ubur-ubur yang 99 persen terdiri dari cairan bahkan masih bisa meninggalkan fosil mereka di dalam lapisan batu-batuan. Fosil-fosil tertentu malah tersimpan rapi di dalam lapisan es, sehingga bukan saja tulang kerangkanya yang bisa kita temukan kembali, melainkan lengkap masih dengan daging dan kulitnya sekeliling batang tubuhnya itu.

Soal ukuran bukan faktor yang menentukan bagi fosil. Misalnya saja, fosil dari semut kecil-kecil, yang hidup berjuta-juta tahun lalu, dapat kita temukan dalam keadaan utuh bentuknya tersimpan di dalam batu ambar. Daya tahan fosil binatang itu sebagian besar tergantung pada tempat mereka tinggal. Kebanyakan dari antara fosil-fosil itu adalah binatang-binatang yang hidup dalam air, sehingga pada waktu mereka mati, maka bentuk tubuhnya itu dengan cepai diselubungi oleh lumpur. Dengan demikian bentuk lubuh mereka itu terlindung dari proses pembusukan. Sedangkan binatang dan tumbuhan yang hidup di atas permukaan tanah lebih terbuka sifatnya terhadap proses pembinasaan yang dilakjkan oleh udara dan cuaca.

Terutama sekali berkat bantuan penyelidikan terhadap fosil-fosil inilah kita bisa mengenal kehidupan binatang-binatang yang hidup jutaan atau ratusan juta tahun yang lampau. Misalnya fosil-fosil yang kita temukan dari antara batu-batuan tertentu mengungkapkan kepada kita bahwa jutaan tahun lalu ada terdapat zaman hidupnya binatang reptil, dengan bentuk tubuhnya yang serba raksasa. Demikian besarnya sehingqa meliputi ukuran 80 kaki panjangnya dan 40 ton beratnya. Binatang-binatang reptil ini disebut dinosaurus. Dan pengetahuan manusia tentang burung-burung purbakala adalah sama sekali didasarkan pada ilmu "archaeopteryx", yakni berasal dari dua contoh fosil yang pernah diketemukan orang dan namanya diabadikan dalam ilmu itu.

0 komentar:

 
 
 
 
Using Xclear | Bloggerized by Themescook | Edited by Leonheart