Sabtu, 30 Januari 2010

Mengapa Air Menyembur Keluar Dari Sumbernya ?

. Sabtu, 30 Januari 2010
0 komentar


Semua air yang mengalir ke luar dari setiap sumber mata air itu berasal dari hujan. Air hujan itu meresap masuk ke dalam lapisan tanah dan menyusup sampai ke dalam lapisan batu-batuan melalui celah-celah.

Tentu saja, sebagian besar air hujan itu tetap tiggal di atas permukaan tanah dan menguap ke udara, atau diisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui akar-akarnya.

Selebihnya dari jumlah air hujan itu disedot ke bawah oleh daya tarik bumi, terus menembus melalui celah-celah lapisan batu-batuan. Di bawah permukaan tanah, tetapi pada kedalaman yang berbeda-beda di tiap tempat, terdapat satu wilayah di mana celah-celah batu-batuan itu menampung air yang meresap itu. Wilayah ini disebut "zone air di bawah tanah", Bagian permukaan dari air ini disebut "atap air".

Sebuah sumber mata air akan membuat pintunya ke luar secara wajar melalui lapisan tanah yang berada di bawah "atap air" itu. Itulah sebabnya kebanyakan sumber mata air itu terdapat di lembah-lembah atau tempat-tempat yang rendah letaknya. Air di dalam tanah itu lolos sebagai mata air ke luar melalui celah-celah lapisan batu-batuan sepanjang tepi dasar tempat yang rendah itu. Sumber mata air tidak menentang hukum daya tarik bumi. Ia selalu mengalir dari suatu taraf ketinggian air yang lebih tinggi lataknya dari dirinya sendiri.

Sejumlah sumber mata-air mendapatkan airnya jauh dari dalam zone air di bawah tanah. Sumber mata air semacam ini biasanya mengalir sepanjang tahun dan oleh karena itu disebut sumber mata air yang tetap atau "permanen". Sumber mata air yang lainnya mempunyai pintu keluar berdekatan dengan atap air. Mata air semacam ini hanya mengeluarkan air pada musim penghujan, pada saat air itu memuncak sampai ke atap air. Mata air semacam itu kita sebut mata air tidak tetap atau "intermittent"

Oleh karena semua sumber mata air itu melalui lapisan batu-batuan dalam sepanjang perjalanan di bawah tanah, maka dengan sendirinya semua sumber mata air itu mengandung pula bahan mineral tertentu, seperti zat belerang atau zat kapur. Sumber mata air yang mengandung sejumlah besar bahan mineral disebut sumber mata air "mineral".

Pada tempat-tempat tertentu, khususnya di daerah di mana terdapat bekas gunung berapi, air yang ke luar dari sumber mata air itu telah bersinggungan dengan lapisan batu-batuan di bawah tanah yang panas. Maka sumber mata air semacam ini kita sebut sumber mata air panas atau "thermal".

Sebuah sumur artesis sangat berbeda wujudnya dengan sumber mata air. Di dalam suatu sumur artesis, air hujan itu meresap ke dalam tanah sampai ia mencapai selapisan betu-batuan yang berpori-pori atau lapisan pasir yang terjepit antara dua lapisan batu-batuan yang keras. Maka dibentuklah semacam tekanan di sekitar tempat air itu berada. Apabila sebuah lubang dibor ke dalam tanah sampai mencapai tempat air itu, maka air itu akan muncrat ke luar dengan satu kekuatan menyembur. Tentu saja sumur yang semecam itu harus dibangun di tempat yang lebih rendah dari pada taraf ketinggian tempat air itu menyusup ke dalam tanah.

0 komentar:

 
 
 
 
Using Xclear | Bloggerized by Themescook | Edited by Leonheart