Beginilah cara awan terbentuk : Udara yang panas bermuatan uap air yang lembab lalu membubungi ke angkasa. Bila ia mencapai titik ketinggian tertentu, maka udara panas itu akan menjadi dingin. Pada titik suhu yang tersejuk ia tak mampu lagi memikul beban bahan uap yang lembab itu. Maka uap air itu akan menjadi tetesan – tetesan air atau gumpalan es sehingga menjelma dalam bentuk awan.
Tidak ada dua buah gumpalan awan yang berbentuk sama. Lagipula bentuknya senantiasa berubah – ubah. Apa sebabnya kita memperoleh macam – macam bentuk awan yang berbeda – beda itu? Karena terbentuknya awan itu berlangsung pada tempat yang ketinggian dan suhunya berlainan pula. Begitu pula awan itu akan terdiri dari bermacam – macam partikel yang berbeda – beda bergantung pada letak tinggi dan suhunya di mana ia berada.
Awan yang tertinggi disebut awan noctil atau noktilus. Tingginya mencapai 30 sampai 50 mil. Pada urutan kedua ialah awan indung mutiara yang tingginya mencapai 12 mil sampai 18 mil. Bentuknya sangat tipis, mengandung warna yang serba indah dan terdiri dari bahan debu atau titik air, dan biasanya nampak setelah matahari terbenam, pada malam hari atau sebelum fajar menyingsing.
Dalam urutan ke tiga terdapat awan "cirrus", awan "cirrostratus" dan awan "cirrocumulus", yang mengambang di atas jarak lima mil lebih dari permukaan bumi. Awan cirrus berbentuk sepeni bulu ayam atau berbenang-benang. Cirrostratus berbentuk lembaran putih yang tipis, sedangkan awan cirrocumulus bentuknya bundar tidak lebar, yang mirip dengan semacam lukisan "ikan bawal" di cakrawala.
Awan yang lebih rendah letaknya terdiri dari titik-titik air yang kecil. Yang paling tinggi dari golongan ini ialah awan altocumulus yang melayang antara dua sampai empat mil di atas permukaan bumi. Bentuknya lebih lebar dan bundar daripada awan cirrocumulus. Pada taraf ketinggian yang sama terdapat awan altostratus, yang sering menutupi hampir seluruh ruang angkasa bagaikan sebuah selubung kelabu, sehingga sinar matahari atau bulan nampak seperti sulit untuk menembusnya dan cuaca kelihatan menjadi mendung.
Yang lebih rendah lagi dalam batas ketinggian satu mil kita dapati awan stratoculumus, besar-besar dan bergumpal padat pada taraf ketinggian yang sama terdapat awan pembentuk hujan atau yang kita sebut nimbostratus. Coraknya tebal, gelap dan tiada mempunyai bentuk tetap. Yang sangat rendah letaknya , kurang dari 2.000 kaki di atas permukaan tanah, terdapat awan stratus, yang merupakan lembaran-lembaran dari kabut yang tinggi. Dua macam awan lainnya, yakni awan cumulus dan cumulonimbus merupakan awan yang berbentuk besar, tebal, mirip semacam bentuk "bunga kubis". Awan – awan ini adalah pembawa guntur dan topan.
0 komentar:
Posting Komentar