Kata Ulang

Kata ulang adalah kata yang telah mengalami proses reduplikasi. Untuk membedakannya dengan bentuk ulang yang bukan kata ulang adalah bahwa kata ulang sebagai ciri utamanya adalah pasti memiliki kata dasar.

Contoh kata ulang:

1. duduk-duduk
2. membaca-baca
3. tarik-menarik
4. bolak-balik
5. orang-orangan
6. simpang-siur

Contoh yang bukan kata ulang:

1. compang-camping
2. pura-pura
3. hati-hati
4. mondar-mandir
5. alih-alih

Pada kata ulang terdapat kata dasar: duduk, membaca, menarik, balik, orang, simpang. Sebaliknya, yang bukan kata ulang: compang, hati, pura, mondar, alih tidak dapat berfungsi sebagai kata dasar

Macam kata ulang dibedakan menjadi:

1. Kata ulang utuh
Kata ulang utuh adalah kata ulang yang antara kata dasar dan bentuk perulangannya adalah sama, misalnya: orang-orang, duduk-duduk
2. Kata ulang sebagian 
Kata ulang sebagian adalah kata ulang yang bentuk perulangannya hanya sebagian dari kata dasar, termasuk hanya sebagian bunyi vokal atau konsonan saja. Misalnya: berjalan-jalan, bolak-balik, sayur-mayur
3. Kata ulang berimbuhan
Misalnya: anak-anakan, gunung-gunungan
4. Kata ulang berubah bunyi
Misalnya: sayur-mayur, buah-buahan

Nosi kata ulang

Nosi kata ulang dapat menyatakan makna:

1. jamak, misalnya meja-meja, kursi-kursi
2. bermacam-macam, misalnya: buah-buahan, sayur-mayur
3. pekerjaan dilakukan berulang-ulang, misalnya: bolak-balik, simpang-siur
4. tiruan, misalnya: anak-anakan, gunung-gunungan
5. agak, misalnya: kemerah-merahan
6. walaupun, misalnya: pahit-pahit diminumnya jamu itu
7. perihal, misalnya: tulis-menulis, surat menyurat
8. saling/resiprokal, misalnya: tolong menolong, bersalam-salaman
9. seperti, misalnya: keanak-anakan, keibu-ibuan