Pada suatu saat munculnya sebuah komet menyebabkan orang gemetar ketakutan. Menurut hemat mereka komet atau bintang berekor, bintang kemukus, atau bintang sapu, adalah pertanda kurang baik tentang datangnya malapetaka, peperangan dan maut yang akan menimpa bumi.
Sekarang ini kita sudah punya gambaran yang jelas mengenai apakah sebenarnya komet itu, walaupun belurn seluruh teka-teki mengenai komet ini bisa terungkap. Pada saat sebuah komet mula-mula muncul maka ia kelihatannya hanya sebagai sebuah tilik cahaya yang kecil. Padahal garis tengahnya sebenarnya bisa berjumlah ribuan mil panjangnya.
Titik cahaya ini merupakan "kepala" atau "nucleus" dari komet itu. Para ahli ilmu pengetahuan memperkirakan, bahwa komet itu merupakan satu gugusan besar dari sejumlah zat padat yang bercampur dengan gas. Dari mana datangnya mula-mula bahan zat itu, masih merupakan tanda tanya bagi kita.
Pada saat komet itu mendekati matahari, maka biasanya muncul semacam bentuk ekor di belakangnya. Bentuk ekornya itu terdiri dari lapisan gas yang tipis dan partikel zat-zat yang halus yang disemburkan dari kepala komet itu bila ia berada pada lingkungan pengaruh matahari. Sekeliling kepala komet itu terdapat bagian yang ke tiga, yang terkenal dengan nama "coma", la terdiri dari bahan awan panas yang kadang-kadang mencapai garis tengah 150.000 mil atau bahkan lebih.
Ekor komet sangat berbeda satu sama lainnya, baik dalam bentuk maupun ukurannya. Sebagian ada yang pendek dan lonjong. Yang lainnya lagi panjang dan ramping. Panjangnya itu biasanya paling kurang sampai mencapai ukuran 5.000.000 mil. Kadang-kadang malah sampai hampir 100.000.000 mil. Tetapi ada pula beberapa komet yang tidak berekor sama sekali.
Semakin ekor komet itu berkembang, berarti semakin cepat komet itu meluncur mendekati matahari dengan kepala nya terarah ke depan terlebih dahulu. Kemudian terjadilah satu hal yang ganjil. Yaitu bila komet mulai menjauhi diri dari matahari, maka ekornyalah yang berada depan. Hal ini disebabkan oleh tekanan sorot cahaya matahari, yang mendorong partikel-partikel terkecil yang bergantungan pada kepala komet itu selalu ke arah yang berlawanan dari arah matahari.
Sebagai akibatnya, bila komet itu meninggalkan matahari, maka ekornya harus berjalan di depan. Dalam perjalanannya meninggalkan matahari komet itu perlahan-lahan memperlambat kecepatannya dan akhirnya lenyap dari pemandangan mata. Komet bisa tetap menghilang selama jangka waktu tertentu lamanya, tetapi kebanyakan komet itu sering muncul kembali sewaktu-waktu. Komet melakukan perjalanan secara silih berganti sekeliling matahari, namun memakan waktu agak lama bagi mereka untuk menempuh satu putaran. Komet Halley misalnya memerlukan waklu 75 tahun untuk melengkapi satu perjalanannya sekeliling matahari.
Sampai sekarang ini para ahli ilmu falak telah berhasil menemukan sekitar 1000 komet, tetapi diduga masih terdapat beberapa ratus ribu komet didalam kawasan tata surya kita ini, yang masih tetap tidak kelihatan bagi kita.
0 komentar:
Posting Komentar